Wednesday, October 21, 2009

Menjadi bunglon

Manusia diciptakan bermacam-macam, ada yang menyebalkan ada juga yang menyenangkan. Dalam pertemanan, jenis teman pun bermacam-macam. Kita tidak mungkin hanya berteman dengan teman yang itu-itu saja. Kadang kala kita harus jadi pribadi yang berbeda ketika bersama teman yang satu, dengan teman yang lainnya jadi pribadi yang berbeda lagi. Dengan orang tua pun kita langsung jadi pribadi yang berbeda. Pribadi disini maksudnya seberapa besar kita mengeluarkan sifat asli kita. Kalau dilihat, ini sama seperti menjadi bunglon. Bunglon selalu menyesuaikan warna kulitnya dengan lingkungannya. Sama seperti kita yang menyesuaikan diri dengan teman di sekitar kita. Ada yang benar-benar bisa dipercaya sehingga kita dengan leluasa mencurahkan isi hati, ada juga yang kadang-kadang menyebalkan. Semua orang memang mempunyai kekurangan dan kelebihan. Tetapi menyenangkan kalau kita mempunyai teman bisa mengerti kita dan kita pun sebaliknya. Gue pernah ngomongin topik ini sama seseorang. Yah it’s fun to talk about this topic, mengungkap hal-hal yang gak disadari yang ada di hidup ini. Teman itu gak cuma satu, sekali lo menemukan temen yang asik dan itu berkelompok jangan selalu ama mereka. Lo perlu bergaul dengan yang lain, temen lo bukan itu aja kan. Ada kalanya kita merasa bosan dengan keadaan temen kita yang itu-itu aja. Makanya kita perlu bergaul sama yang lain. Cuma yang lama jangan dilupain, dan mereka yang merasa ditinggal gak seharusnya ngerasa kesel cuma karena itu. Kita hidup didunia ini gak cuma sendiri, kadang kala kita juga harus bergaul dengan yang lain, kan gak selamanya mereka (close friend atau gak bestfriend kita) ada buat bantu kita. Jadi ya manusia itu sebenernya sama kaya bunglon. Kita harus pinter-pinter aja buat ngejaga pertemanan itu. Hemm ceritanya jadi gak nyambung kayanya. Maap yaa kalo ribet banget bahasanya ^_^

0 comments:

Post a Comment